Author: Mei F.D
Main cast :
·
Kris
EXO M
·
Huang
Zi Tao
·
Park
Minnie
·
Other
cast
Length :
multichapter
Genre : married
life, romance, family, comedy kriuk=_= saraf , mesum mode on
PG : 17
kesamping
Holaaa~ ibarat
hutang maka saya akan bayar(?) ff belum kelar maka akan saya lunasi(?) wqwq
maaf ya telat dibilang sibuk juga,
jangan lupa follow twitter aku ya ^^ meiokris
Maaf juga kemaren
banyak typo soalnya buru2. Semoga part ini makin baik aja ya J mohon kritik dan sarannya sodara2.
***
Kris’s POV
“yakkk!!!”
“apaa??”
bentakku. Pagi-pagi Minnie sudah heboh dengan teriakannya yang hampir mencapai
11 oktaf itu. Semenjak tinggal bersama Minnie sepertinya sebentar lagi
telingaku akan tuli mendengar teriakannya setiap hari!
“kau???!!”
Minnie yang daritadi sibuk mengutak-atik laptopnya ternyata sibuk men-search
fotoku di internet.
“apa??”
tanyaku lagi, “kau mau menuduhku gay??” aku melirik sekilas ke arah laptopnya
dan mendapati fotoku tengah berpelukan dengan Tao, lawan mainku.
“hampir,....”
jawabnya jujur, ia menggigit bibir bawahnya.
“bodoh!
Itu namanya fanart!” ujarku ketus.
“jadi?
Ini asli??”
“dasar
otak pentium | ! rasanya kau harus mengganti isi otakmu dengan segala hal yang
lebih bermanfaat! Cari tau sendiri...” ujarku sambil melipat kedua tanganku di
depan dada.
Huh??
Nilai bahasa inggrisnya berapa sih sampai aku harus menjelaskan apa arti
fanart?? Minnie langsung mendelik kesal ke arahku dan terus mengetikkan sesuatu
di laptopnya.
“apa
maumu hah??”
“tidak,
hanya sekedar memantau keadaan, memastikan apa saja pembohongan publik yang kau
lakukan.” Minnie menunjuk beberapa fotoku di sebuah situs yang menunjukkan aku
tengah berdansa dengan Tao.
“ohh iya yang ini terlihat seperti
mafia, yang ini terlihat seperti pangeran...yang ini....ummm....” Minnie terus
saja menggumamkan kata-kata yang membuat telingaku semakin sakit saja-_-
“heh??!! Berhenti mencari hal-hal yang
tidak penting seperti itu. Lama-lama kau bisa jatuh cinta beneran sama aku!”
“yah wufan, setidaknya aku tidak
terlihat seperti mereka yang jatuh cinta dengan segala hal dari dirimu yang sok
berkarisma itu..” ucap Minnie datar.
“cih... tau apa kau tentang
diriku??!!”
“taulah karena kau terus mondar-mandir
di hadapanku” bentaknya sambil berkacak pinggang.
Teng-tooong...
Aku mendengar suara bel yang langsung
menghentikan perdebatan kami di pagi ini, aku langsung mengintip dari kamera pengintai
di depan rumahku, Huang Zi Tao? Mau apa dia kesini? Minnie yang daritadi berada
di belakangku tiba-tiba langsung tersorot kamera, bodoh! Kenapa dia langsung
membukakan pintunya tanpa mengecek keadaan??!! Bagaimana kalau itu perampok
atau wartawan??!!
Aku langsung bergegas menemui Tao,
semenjak mendengar kabar aku akan menikah dari mulut nenekku, Tao memang sudah
tak menghubungiku lagi..
“hai..” sapaku datar. Duh Tuhan,
kenapa ada desiran halus dari hatiku..
Memang selama main film dengannya Tao
memang meminta nomor hapeku dan berkali-kali mengajakku ketemuan dan
mendekatiku dengan alasan agar bisa total dalam berakting. Tentu saja awalnya
aku menerimanya dengan baik, hanya saja... kemampuannya dalam menaklukan hati
semua orang itu juga berlaku padaku, bagaimana bisa aku berdebar-debar saat
berhadapan dengannya. Mungkin kalau dalam masalah berakting aku masih bisa
toleransi, ini kan sudah selesai dan film itu juga sudah beberapa kali tayang
di televisi kenapa aura Tao masih mengikat dan terasa di hatiku??
Brengsek. Sialan! Aku mengumpat dalam
hati.. semoga ini Cuma perasaanku saja. Aku kapok aku jera menerima tawaran
main film bertema homoseksual kalau akhirnya aku akan menjadi gay beneran...!!
Wajah Tao menegang saat melihat ke
arahku dan melirik sekilas kepada Minnie, dia menatapku dan Minnie bergantian..
“dia??”
“ahh... saya Minnie..” sahut Minnie
kalem. Dia menyodorkan tangan kepada Tao hendak menyalami, tapi malah
ditepisnya.
“istri sahmu atau...istri kontrakan??”
tanya Tao lagi, wajahnya berubah, mencari setitik jawaban yang keluar dari
mulutku yang bisa menenangkannya.
“dia...istri sahku...” jawabku pelan
dan mantap. Jelas saja dia memang istri sahku, hanya saja dia memang belum
memenuhi kriteria sebagai istriku.
Minnie hanya melongo melihat Tao, dia
masih shock ketika aktor yang sering ia lihat di layar kaca menepis tangannya.
“....” tak ada lagi kata-kata yang
keluar dari mulut Tao, dia hanya menatapku dan langsung berbalik pergi.
“eh?? Loh Tao kok langsung pergi?
Kenapa tidak ke dalam dulu??” Minnie yang langsung sadar dari alam bawah
sadarnya kembali mengeluarkan suara 11 oktafnya.
aku hanya mengedikkan bahuku dan
langsung masuk ke dalam..
“wufan, ternyata dunia ini kayak
panggung sandiwara aja ya. Dia beneran gay? Kok ketus gitu? Kamu jangan
sering-sering bergaul sama dia nanti ketularan loh.. cakep-cakep kok gay,
padahal ya di sini tuh banyak banget cewek yang.....” Minnie terus saja
mengekoriku yang sedang mengambil roti ke dapur. Aku yang bosaaaan sekali
mendengar celotehannya langsung menyumpalkan roti itu ke mulutnya.
“stttt!! Bisa diam gak sih? Kau bahkan
jauh lebih cerewet daripada nenekku!”
“yakk!!” Minnie langsung ingin
memukulku.
“dia tak jadi mampir ke sini karena
melihat makhluk menjijikan sepertimu!”
“hah??”
“bodoh!”
“hah??”
“duuhh Minnie sayang sepertinya kau
harus banyak minum biar cairan otakmu tak kekurangan cairan... bisa tidak kau
tidak menyusahkanku sehariiii saja? Rasanya aku adalah makhluk paling sial di
muka bumi ini yang menerima perjodohan sialan ini...”
“oohh... kalau kau dinikahkan dengan
sejenismu? Kau akan bahagia? Kau akan menjadi makhluk paling beruntung di
dunia?”
Aku hanya terdiam mendengar sanggahan
dari Minnie, benar juga si Minnie Monroe ini, apa jadinya kalau aku beneran
jatuh cinta sama Tao? Aku akan menikah di negara yang membolehkan pernikahan
sesama jenis? Mengadopsi anak dari panti asuhan dan hidup menjadi ayah dan
suami dari pasangan sesama jenisku? Saat itu juga mungkin aku akan mendengar
nenekku meminum racun tikus.
Seorang Wu Yi Fan membuat para gay
patah hati?
The real GAY?
Wu Yi Fan jatuh cinta dengan lawan
mainnya?
Duhh sebentar lagi dunia akan kiamat
rupanya..
“aku normal..” jawanku singkat,
buktinya aku masih punya malu melihat tubuh polos si Minnie waktu itu. “aku tak
berani melakukan apa-apa padamu karena kau itu tidak seksi dan selalu
menyusahkanku! Kalau kau bukan istriku mungkin sudah lama kutendang..”
“iya, aku tau kau takkan mau
melakukannya karena kau lebih tertarik dengan yang berotot..”
Lagi... dia benar-benar tidak
menangkap apa maksudku atau memang dia itu sangat susah diberitau? Ku getok
pakai palu baru bisa kerja otaknya kira-kira.
“sekali lagi kau menuduhku gay, aku
takkan segan-segan melakukan ‘itu’ padamu..” ujarku menyeringai.
“coba saja kalau berani..” tantangnya.
“jadi kau menantang?” tanyaku. Berani
juga rupanya...
“ne. Wae??!!”
“jangan menyesal kalau kau akan
kehilangan keperawananmu!!” ujarku sambil memperlihatkan deretan gigiku. Entah
setan apa yang mulai merasukiku... Minnie mulai merasa keadaannya
mengkhawatirkan, dia mundur perlahan.
Bagus! Hanya digertak sedikit sudah
takut rupanya, lagipula aku takkan tertarik dengan tubuhnya.. goda sedikit tak
apa lah~
“mau kemana sayang?” ujarku sambil
menekankan kata sayang di depannya.
“kau mau apa?” ujar Minnie dengan
suara bergetar sambil terus mendorong tubuhku.
Aku langsung mendorongnya ke dinding
dan menguncinya. Dadaku menghimpit dadanya, dari sini saja aku sudah merasakan
detak jantungnya yang berpacu, sudah kubilang dia takkan kuasa menolak kekuatan
seorang Wu Yi Fan..
“tadi... kau mau kita mencobanya kan
Nyonya Wu??” bisikku tepat di telinga kanannya, aku menggigit telinganya
perlahan. Mendaratkan kecupan ringan di bahu dan lehernya.
BZZZ!! Aku merasakan sebuah petir
menyambar tubuhku di hari yang cerah ini. aku seperti tersengat listrik jutaan
volt, kenapa tiba-tiba aku seperti mendapatkan nyawa lagi dalam ruang kosong di
hatiku??
Dia...
dia...
“hft..” aku menguasai diriku. Aku tak
ingin menyakiti gadis gila ini, aku memalingkan wajahku dari hadapannya.
“wajahmu tegang sekali... hahah” ejekku sambil berusaha menetralkan suasana dan
menormalkan sengatan listrik yang masih mengalir di tubuhku.
“sudah
kukatakan jangan macam-macam denganku” ujarku sambil mengendurkan posisi kami
Aku menjauhkan diriku darinya dan langsung berjalan ke dalam kamar. sesuatu
sedang tidak beres terjadi dengan hatiku.....
Minnie
hanya diam membisu melihat apa yang akan aku lakukan padanya, akhirnya dia
jatuh terduduk di lantai dengan keadaan setengah sadar kira-kira.
____
Minnie’s POV
“ugh, sudah malam tapi Wu Fan belum
pulang juga” aku mengintip dari balik kaca jendela menunggu kedatangan Wufan.
Sudah beberapa malam ini Wufan pulang telat, entah dia pergi kemana.
Aku jadi sering ketiduran di sofa, tapi
besok paginya aku sudah tergeletak di sampingnya, kata Wufan sih aku sering
tidur berjalan.. masa sih? Padahal seingatku aku Cuma mengigau saat tidur,
jangan-jangan semenjak menikah aku jadi punya penyakit memalukan yang lain
lagi?
Aihh...aku menggaruk-garukkan kepalaku
yang tidak gatal ini. sebenarnya ada atau tidak ada Wufan memang tak begitu
berarti bagiku, hanya saja sekarang sedang musim hujan dan suara petir itu
sangat keras. Hiiyyy...
Yasudah lah sebaiknya aku mandi saja
dulu. aku langsung mengambil handuk dan berjalan ke bath up.
BYUURR.... ahh... aku langsung berendam
di dalam bath up, menangkupkan kedua lututku dan membenamkan kepalaku di antara
lututku.
Aku menghela napas panjang,
bisa-bisanya aku sekarang berada di sini? Sebagai istri seorang wufan? Berawal
dari sebuah perjanjian konyol? Rasanya baru kemarin aku masih bersama Ryu,
rasanya baru kemarin juga aku merasa sangat kesepian dengan penyakit single
kronis yang mengganggu hatiku...
Rasanya masih kemarin aku naksir sama
penjual kimchi, namja imut penjual es krim dan ahjussi gula kapas kenapa
sekarang nikahnya sama pangeran dari negeri bawah laut?
Rasanya masih kemarin mikir-mikir kalau
hidupku kaya di drama-drama gitu jatuh cinta sama penjual-penjual ganteng dan
langsung ngenalin sama eomma kalau mereka adalah calon suamiku. Tapi... hidup
tak semulus paha member girlband... haha buktinya sudah menikah dengan pangeran
kera macam Wufan hidupku kaya di atas kapal terombang-ambing. Loh kok kera sih?
Katanya pangeran dari negeri bawah laut? Ah sudahlah memang sosok tak jelas
macam dia itu tak cocok hidup di darat maupun laut-__-
Apalagi kalau ingat masalah beberapa
hari yang lalu, si wufan kan kayanya ga main-main gitu pake nerima tantanganku
buat yadongan, aduh rasanya dekat-dekat gitu sama aku, aku jadi makin lupa
bagaimana caranya bernapas, jantungku saja udah kaya mau lepas dari tempatnya,
untung aja katup-katup jantungku gak jebol gara-gara kebanyakan memompa darah
kaya akan oksigen..
BYAARRR!! JDEEERRR! (aduh backsound petir sama
mati lampu gimana sih-_-)
“kyaaa!!” astaga ya Tuhan itu petirnya
huaaaaaaaahhh...!!
Krieeett....aku merasakan pintu kamar
mandiku dibuka? Siapa?
“wufan?” ucapku takut-takut. Aku
benar-benar gabisa ngelihat dalam gelap gini... siapa saja tolong aku...
___
Author’s POV
Wu Fan Menikah?
Wu Fan Kawin Kontrak demi
Popularitas
Penculikan Isteri Wu Yi Fan
Tao
enggan Berkomentar
Penculik Tak Kunjung Hubungi
Keluarga Wu Fan
Daaaan
segudang headline news di televisi, bisa tidak aku tak disangkut pautkan dalam
masalah ini? brengsek. Umpat Tao dalam hati. Ia sangat lelah hari ini karena
melayani ribuan pertanyaan dari para wartawan yang meminta pendapatnya perihal
penculikan Minnie.
Matanya kembali fokus menatap ke arah
layar televisi begitu melihat liputan tentang dirinya sendiri, hasil wawancara
tadi siang.
“saya tidak mau berkomentar banyak,
apalagi masalah penculikan istrinya Kris atau Wu fan itu... dia sudah menikah
saja saya baru tahu..”
Akting yang bagus! Puji Tao kepada
dirinya sendiri. Dia terkekeh sambil mematikan layar televisi, matanya
menggenggam ke arah iPhonenya dan
mengecek situs jejaring pribadi miliknya, jejaring sosial pribadi yang
sangat pribadi tentunya, hanya dia sendiri tau, jejaring sosial yang
digunakannya untuk memantau perkembangan gay di seluruh dunia dan yang paling
penting ialah agar dia bisa melacak keberadaan seseorang yang sudah sangat lama
ia cari.
Lagi-lagi masalah pernikahan Wu fan pun
ikut diributkan dalam dunia ini, komentar miris dari berbagai kalangan gay pun
bermunculan di timelinenya, “aduuuh sayang sekali ya sudah punya isteri padahal
aku sudah cinta banget sama Wu fan..” ada juga yang memasang status, “akuu
bahkan menggilai ketiaknya Wu fan dan bercita-cita bisa memiliki Wu fan dan
menghirup aroma ketiaknya setiap pagi..mirisnya hatikuu TTT---TTT”
Tao semakin dibuat galau dengan segala
hal yang ada di timeline. Dia mengecek situs gay terbesar di seluruh dunia dan
tak juga mendapati sosok yang di carinya di kolom cari jodoh.
“need seme” “need top” “i just need top
no bot” “need massage? Contact me. Just for top/seme” semuanya saja mencari
top! Tak ada yang mencari uke atau bot macam dirinya ini, gumam Tao kesal, dia
mengecek beberapa foto gay yang berotot dan tampan tentu saja... hanya saja...
mereka tak tertarik dengan uke-uke unyu seperti dirinya.
Lelah di jejaring sosial miliknya, Tao
melirik ke arah jam dinding dan langsung berjalan ke kamarnya, menarik pintu
kamar mandi miliknya. Ada kilatan api di matanya.
___
Minnie’s POV
Ahh nasibku kaya di drama-drama aja ya
masalah penculikan begini. Kenapa coba harus diculik? Seandainya Tao memang
sudah lama suka sama aku harusnya ngomong dong dari awal biar aku gak nerima
perjodohan dengan Wu fan yang gak aku kenal itu, kan aku agak-agak naksir gitu
sama Tao sejak ngeliat dia di drama What is Love itu. Aku meringkuk dalam
sebuah ruangan yang tak berpenghuni ini... bukan... bukan gudang... ini kamar
mandinya Tao!!
Huaah aku disekap dalam ruangan mesum
ini... eh ga ding bukan ruangannya yang mesum tapi otakku yang mesum..huhahah
Kata si Tao sih aku diculik sama dia,
tau deh diculik kok ngomong-ngomong? Disekap di kamar mandi lagi... ga elit
banget. Gimana ntar kalau si Tao mandi di sini kan aku kepaksa ngeliat anunya...huaaah...
cenat-cenut hatiku duuh mas Taoooo(?)
Emang Tao bener-bener lelaki sejati ya
buktinya saking cintanya dia sama aku sampai rela merampasku dari tangan Wu
Fan...
Eh... ada yang buka
pintunya..krieeet....
“mau ngapain kamu Wo(singkatan dari
Tao(?))?”
“kencing” jawabnya ketus.
“aaaaaa” refleks saja aku menutup kedua
belah mataku yang masih suci ini daripada ngeliatin ehem-ehemnya Tao, sumpah
demi apapun juga aku ngerasa hidung ini bakalan ngeluarin darah alias mimisan
gitu gara-gara mikirin yang engga-engga.
Currr.... nah kan ada suaranya lagi..
duh Tuhan... kalo ngintip bukan punya suami sendiri itu dosa engga ya? Lagipula
ini kan kesempatan emas.... habisnya Wu fan kan ga pernah ngeliatin itunya sama
aku... /plak/
“Wo..hidung aku berdarah kayaknya”
ujarku jujur saat merasa ada yang meleleh di hidungku.. syuuttt...
“berdarah gundulmu! Itu ingus bodoh!!”
BZZ!! Ternyata Cuma ingus pemirsah
bukan daraah.. ih aku lupa kalau aku lagi kena flu-flu ringan gitu gara-gara kelamaan
di dalam kamar mandi, yaudah deh itu cukup buat mewakiliku kalau aku yaaah itu
deh pokoknya sama dia(?).
Namanya juga cewek ya normal lah
agak-agak mesum sedikit kalo ngeliat cowok kencing di depan mata, mana gak
boleh lihat lagi kan bikin penasaran(?)
“malam ini kau tidur disini” ujar Tao
sadis.
“hah?? Kok kamu tega?” ujarku sambil
nahan muka melas dipucat-pucatin biar dia kasihan, taunya engga...bukannya
kasihan sama aku eh dianya malah ninggalin sku yang cantik ini sendirian di
kamar mandi, sedih yaaa...
___
Esok paginya...
BRUKKK!!
“kyaaa Wufan ahh kamu ini apa-apaan sih
main dorong-dorong orang aja!” teriakku dalam keadaan setengah sadar. Duhh
sakit sekali tubuhku ini jatuh dari ketinggian..
“sejak kapan
kau disini?? Tidur di sampingku lagi?? Najis.”
Hah?? Eohh?? Bukan suaranya Wufan.. aku
berusaha mengingat-ngingat dengan membuka kedua mataku. Astaga, aku kan lagi
diculik! Beuhhh, berarti selama ini yang dikatakan Wufan benar kalau aku sering
jalan sendiri pas lagi tidur, kirain Wufan yang selama ini gendong aku ke kamar
taunya...kretek-kretek hatiku mas...mas... nah loh..kok jadi keinget Wufan??
-__-
“aku juga tidak tau!” sahutku,
“sebenarnya niat kamu menculik aku itu apa sih??”
“diam kamu!!” ujar Tao yang langsung
meraih pisau yang entah tergeletak dimana tiba-tiba sudah berada dalam
genggamannya.. ia langsung menempelkannya pada daguku..
“berisik sekali ya...” ujarnya.. “kau
mau tau alasannya apa?? Bagaimana kalau aku menjelaskannya sambil bermain-main
denganmu?” Tao mulai memainkan pisau di tangannya sambil menggesekkan pisau itu
di antara dagu dan leherku.
“jangan...Tao..” sahutku pelan.. sumpah
ini cerita pas banget kaya di film China yang pernah aku tonton. Alibinya sih mau
nyelakain tapi ujung-ujungnya diperkosa. Hiiyy... bedanya sih kalau itu
settingnya di bath up kalo ini di kamar. kan sama aja tempatnya mengundang hawa
napsu. Loohh(???) /author gagal horor(?)/
Tapi optimis aja ya dia kan artis masa
mau masuk penjara gara-gara pembunuhan atau pemerkosaan. Kurang elit, harusnya
kan narkoba gitu biar kece.
“kau sudah merebut dia!!” Tao yang gak
bisa mendengar isi suara hatiku yang lagi random itu kembali berujar.
“merebut siapaaa??” ujarku bingung,
ehh.. bisa-bisanya disaat genting seperti ini otak lemotku kumat.
“wufan...” Tao menurunkan pisaunya.
Fiuuhh... tapi...hah?? hah?? Apa dia bilang??
“wufan??”
“kau tau?? Aku baru patah hati sama
namjachinguku Rey dan ingin mendekati Wufan tapi kenapa kau yang malah menikah
dengan Wufan!!”
Huaaah mulutku sukses menganga lebay
saat mendengar pengakuan dari seorang Huang Zi Tao. Dia? Rey? Wufan? Gay? Ngiikkk.. entah kiamat
makin dekat atau aku yang makin dekat dengan sarang gay? Oke kedua opsi itu
sama benarnya.
“kenapa? Kau takjub? Percuma saja kau
tampakkan wajah bodohmu itu. Aku takkan tertarik dengan wanita!”
Tao bangkit dari sisiku dan langsung
mendekat ke arah cermin, “kau tau? Kenapa aku membenci wanita dan menjadi gay?”
Aku menggeleng takut-takut tapi aku
penasaran.
“ibu yang melahirkanku dan ayah yang
merawatku ketika aku masih berumur 1 tahun semuanya telah tewas! Hingga
akhirnya aku diasuh oleh ayah tiriku.. kau tau... aku hanya dijadikan sebagai
pembantu dan pemuas napsu ayahku saat aku masih kecil!” Tao menangis dan
mengusap airmatanya perlahan, “setelah ayahku meninggal karena kecelakaan aku
diasuh oleh pamanku. Pamanku yang biasanya merawatku, pamanku yang dewasa dan
perhatian hingga aku beranjak remaja ternyata juga menginginkan tubuhku! Bagaimana
bisa aku hidup dalam lingkungan gay tapi aku bukanlah seorang gay?? Hah??!!”
Tao memukul cermin di depannya sambil terus menangis.
Sungguh tragis cerita masa kecil Tao,
sangat berbeda dengan keadaan hidupku yang serba konyol ini.. mungkin lebih
baik mati dalam kekonyolan ya daripada mati dengan kenistaan...
Tao melanjutkan, “hingga aku dewasa,
akhirnya aku dikenalkan pamanku dengan Rey, kita saling mencintai sampai
akhirnya Rey meninggalkanku sendirian...tanpa jejak.,.sampai sekarang..” Tao
balik menatapku. Wajahnya terlihat sangat kacau. Aku tahu ada luka teramat
dalam yang sudah terukir di hatinya sejak ia masih kecil.
“kau tidak mencoba membuka hatimu untuk
wanita?” tanyaku memberanikan diri.
“persetan dengan wanita! Kau tau wanita
yang mendekatiku hanya menginginkan harta kekayaanku dan popularitasku saja!!”
ujar Tao.
“aku benar-benar mencintai Rey sampai dia
mengenalkanku dengan dunia sekarang,. Masa depanku.. tapi kenapa ia pergi??”
Tao terduduk. Ia kembali menangis.
“tapi kan dia namja Tao....” ujarku
berusaha membawa Tao kembali ke dalam akal sehatnya.
“persetan dengan gender kalau kau bisa
bahagia dengannya!” sahut Tao.
Tring...tringg...
Perdebatan dengan dua kubu yang berbeda
jenis dan berbeda pendapat ini akhirnya terhenti dengan terdengarnya bunyi bel
dari luar. Tao langsung bangkit dan mengusap airmatanya. Ia mengintip dari
balik jendela kamarnya.
“dia...dia datang...” Tao setengah
berbisik ketika melihat siapa yang datang berkunjung ke rumahnya. Tao berdiam
mematung.
“siapa?” aku memberanikan diri berjalan
ke arah jendela kamar Tao, berharap Wufan yang datang menjemputku dan membawaku
pulang dari tempat memusingkan ini, sungguh kenapa aku begitu merindukan Wufan
saat ini juga?
“Rey..” ujarnya lirih..
—TBC—
Nyahahah. Gimana
ff saiiah? Aneh ya? Mohon kritik dan sarannya pokoknya demi kelangsungan ff
nista ini. kkkk oia ff ini terinspirasi dari cerpen Caramello Kiss-o kesayangan
saya ‘3’)/
nice ff, unnie. lanjutkan^^
BalasHapusini ziapa? ngeeeng ia lagi on going kok..sedang mencari inspirasi.haha
Hapus