FUNGSI ORGANEL
SEL :
1) DINDING SEL :
melindungi n menguatkan sel
2)
MEMBRAN SEL
-
Menjaga stabilitas sel dari lingkungan luar,
-
Pengatur transportasi molekul, n pnerima
rangsangan dr luar.
3) SITOPLASMA
-
Media reaksi kimia
-
Tempat pergerakan organel sel
-
Terdapat cairan sel, pigmen n cadangan makanan
4) RETIKULUM
ENDOPLASMA
-
Mensintesis lemak dan kolesterol (REK,REH)
-
Menampung protein yang disentesis oleh ribosom
(REK)
-
Transportasi molekul-molekul (REK,REH)
-
Menetralkan racun
-
Mensintesis karbohidrat (REH)
-
Mensintesis lipid (REH)
-
Mensintesis protein (REK)
5) RIBOSOM
-
Berperan dalam sintesis protein
-
Tempat penggabungan asam amino
6) MITOKONDRIA
-
Oksidasi makanan
-
Respirasi sel
-
Dehidrogenasi
-
Fosporilasi oksidatif
-
System transpor electron
-
Menghasilkan energy / ATP
7) LISOSOM
-
Melakukan pencernaan intra sel
-
Autofagi (menghancurkan organel lain)
-
Autolisis (penghancuran diri)
-
Eksositosis (pembebasan enzim ke luar sel)
8) BADAN MIKRO
-
Peroksisom : melindungi sel dr racun n berperan
dlm metabolism lemak n fotorespirasi.
-
Glioksisom : berperan dlm metabolism lemak
9) BADAN GOLGI
-
Tempat sintesis polisakarida
-
Membentuk membrane sel
-
Membentuk kantong sekresi
-
Membentuk akrosom pada sperma , kuning telur pada sel
telur
-
Membentuk lisosom
10) PLASTIDA
-
Leukoplas (tidak berwarna) : menyimpan amilum
-
Kromoplas (merah-ijo-kuning) : za twarna
-
Klorofil (hijau) : berperan dalam fotosintesis
11) VAKUOLA
-
Menyimpan cadangan makanan
-
Mendesak sitoplasma sehingga menipiskan membrane
sel
12) NUKLEUS
-
Pengatur pembelahan sel
-
Pengendali seluruh kegiatan sel
-
Pembawa informasi genetika
-
Melakukan pembentukan protein
13) SENTRIOL
-
Tempat keluarnya benang gelendong saat pembelahan
-
Berperan dalam pembelahan sel
-
Mengatur pemisahan kromosom saat pembelahan
-
Mengatur polaritas kutub
PERBEDAAN SEL HEWAN DAN SEL TUMBUHAN
ORGANEL
|
HEWAN
|
TUMBUHAN
|
Dinding sel
|
-
|
+
|
Membran plasma
|
+
|
+
|
Plastida
|
-
|
+
|
Lisosom
|
+
|
-
|
Sentriol
|
+
|
-
|
Vakuola
|
Kecil
|
Besar
|
Susunan
|
renggang
|
Rapat
n kaku
|
Badan mikro
|
Peroksisom
|
Peroksisom
n glioksisom
|
Transport pasif (tdk perlu energi)
OSMOSIS :
perpindahan molekul dari larutan berkepekatan rendah (hipotonis) kelarutan
berkepekatan tinggi (hipertonis) melalui selaput mebran semipermeable /
perpindahan molekul dari larutan yang konsentrasi airnya tinggi ke larutan yang
konsentrasi airnya rendah.
Difusi :
perpindahan molekul dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah
Transport aktif
(perlu energi)
Endositosis :
pemasukan suatu zat ked lm sel akibat molekul membrane sel sehingga zat
tersebut terbungkus. Ex : pinositosis & fagositosis
Eksositosis :
proses pengeluaran zat yg terbungkus dr dlm sel melalui membrane sel
BAB II
JARINGAN
PENYUSUN AKAR :
1) EPIDERMIS
Terdiriatassatu lapis
sel,tersusunrapat,dindingsel tipis, dan mempunyai rambut akar untuk memperluas bidang
penyerapan.
2) KORTEKS
Tersusun berlapis-lapis,dinding sel tipis,mempunyai
banyak ruang antar sel. Pada korteks terdapatjar.parenkim,kolenkim dan skelerenkim.
3) ENDODERMIS
Berupa satu lapis sel, tersusun rapat,
dinding selnya mengalami penebalan gabus.
4) STELE
Terdapat berkas pengangkut.
JARINGAN
MERISTEM :
Jaringan
meristem berdasarkanletaknya ;
1) Meristem
lateral,
Terdapat dikambium dan cambium gabus
2) Meristem
interkalar
Terdapat dijaringan dewasa, pangkal ruas batang
3) Meristem apical
Terdapat diujung batang dan ujung akar
JARINGAN
PENYUSUN BATANG :
1) EPIDERMIS
Tersusun atas sel paissel,rapat,terdapat kutikula,
Pada jar.tua terdapat cambium gabus
2) KORTEKS
Mengandung amilum dan tersusun oleh sel-sel parenkim,
kolenkim, dan sklerenkim.
3) STELE
Terdapat perisikel ,sel parenkim, dan berkas pengangkut.
DERIVAT
EPIDERMIS
1) STOMATA
Suatu celah pada epidermis yg dibatasi oleh dua
sel penutup.
Fungsi :
-
Sebagai jalan masuknya CO2
-
Sebagai jalan penguapan
-
Sebagai jalan pernapasan
2) TRIKOMA
Merupakan rambut yg dibentuk dari epidermis
Fungsi :
-
Mengurangi penguapan
-
Mengurangi gangguan hewan dan manusia
-
Meneruskan rangsang
-
Membantu perkecambahan dan penyerbukan
-
Membantu perambatan
3) SEL SILIKA
-
Membuat batang tebu menjadi keras
4) SEL KIPAS
-
Mengurangi penguapan dengan cara menggulung daun
5) VELAMEN
-
Menyimpan air dan udara (anggrek)
CIRI CIRI
JARINGAN HEWAN
1) JARINGAN
EPITELIUM
-
Melaksanakan fungsi absorbs dan proteksi sebagai kelenjar
-
Sel-sel epithelium terikat oleh sel pengikat sehingga
hamper tidak ada ruang antarsel
-
Sel-sel epithelium melekat pada lamina basalis
yang berfungsi mengikat jaringan dengan jaringan lain di bawahnya.
Fungsi :
-
Melapisi permukaan tubuh dan jaringan
2) JARINGAN IKAT
-
Sel-selnya tidak tersusun rapat , tetapi tersebar
-
Memiliki komponen interseluler yg disebut matriks
-
Terdiri atas sel-sel jaringan ikat dan matriks.
Fungsi :
-
Melekatkan suatuj aringan dengan jaringan lain
-
Membungkus organ organ
-
Mengisi rongga* diantara organ*
-
MenghasIlkan imunitas
BAB III
1) JARINGAN TULANG
RAWAN
-
Bersifat kuat dan lentur karena memiliki serat kolagen
dan kondrin
2) JARINGAN TULANG
KERAS
-
Tersusun atas sel-sel tulang yang disebut osteosit
-
Matrik penyusun tulang adalah kolagen dan kalsium posfat
-
Tulang dibungkus oleh selaput pembungkus tulang yg
disebut periosteum
-
Tulang tersusun atas unit* yg bernama system
havers.
-
Berfungsi sebagai penyokong tubuh, alat gerak
,danpelindung organ dalamtubuh.
3) JARINGAN OTOT
-
Selselototterdiriatasaktindan myosin
4) JARINGAN SARAF
-
Jar. Saraf terdiri atas sel* yg disebut neuron.
-
Neuron berfungsi merespon perubahan lingkungan,
membawa impuls* ke sarafpusat/sebaliknya , bereaksi aktif terhadap rangsang
BAGIAN – BAGIAN NEURON
:
-
Badansel
(mengandung intisel dan neuroplasma)
-
Neurit/akson
(berfungsi membawa impuls meninggalkan badan
sel)
-
Dendrit
(berfungsi membawa impuls ke badan sel saraf)
Bedasarkan fungsinya,
neuron dibedakan menjadi 3
-
Aferen / sensorik
Menyampaikan rangsang dari reseptor ke
system saraf pusat
-
Intermedier / interneuron
Menyampaikan impuls dari neuron sensorik ke
motoric
-
Eferen / motoric
Menyampaikan impuls dari system saraf ke pusat ke efektor
PERBEDAAN OTOT
LURIK, POLOS, JANTUNG
polos
|
Lurik
|
Jantung
|
|
Bentuk
|
Gelondong,
Ujung runcing
Tengah besar
|
Silindris, serabut panjang
|
Silindris / serabut pendek
|
Inti
|
Satu,tengah
|
Banyak, tepi
|
Satu/dua
Ditengah
|
Aktivitas
|
Tidak sadar
|
Sadar
|
Tidak sadar
|
Kontraksi
|
Lambat, lama
Tidak lelah
|
Cepat, tidak teratur, lelah
|
Otomatis, teratur, tidak lelah,
bereaksi lambat
|
Letak
|
Tubuh bagian dalam
|
Pada rangka
|
Jantung
|
Diskus
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
Ada
|
SENDI : Persendian
adalah bagian dari system rangka yang menghubungkan antar tulang sehingga kita dapat
beregerak.
Berdasarkan keleluasaan
bergerak sendi dibedakan atas :
1) sinartrosis
:tidak dapat digerakkan : tengkorak
2) amfiartrosis
:sedikit pergerakan : t.betis dan t.kering
3) diartrosis
:leluasa beregerak
Berdasarkan arah
geraknya diartrosis dibedakan atas :
1) sendi engsel : siku dan lutut
2) sendi pelana : ibu jari dan telapak tangan
3) sendi putar : tengkorak dan t.atlas
4) sendi peluru : t.lengan atas dan gelang bahu
5) sendi geser : ruas* t.belakang
6) sendi luncur : scapula dan klavikula
KELAINAN SISTEM
GERAK :
A.KELAINAN PADA
TULANG
-
fraktura (patahtulang)
·
Sederhana (patah biasa)
·
Kompleks (tl. Sampai keluar)
·
Green stick(retak)
·
Comminuted (patah berkali kali)
-
layuh semu (akibat ortu mengidap raja singa)
-
nekrosa (rusaknya sel-sel tulang)
-
scoliosis (tb. Bengkok kenanan/kiri)
-
kifosis (bongkok)
-
lordosis (terlalu mebusung ke depan)
-
rakhitis (kurangvit. D)
-
mikrosefalia (kepalakecil)
-
osteoporosis ( pengeroposantulang)
B. KELAINAN PADA
SENDI
-
dislokasi :bergesernya sendi dari kedudukan semula
-
terkilir :tertariknya ligament akibat gerakan mendadak
-
artritis :
·
Eksudatif : peradangan rongga sendi
·
Sika : infeksi kuman, minyak sendi berkurang
-
Ankilosis :menyatunya sendi
-
Artritis :
·
Osteoarthritis : kaku sendi (penipisan tulang rawan)
·
Govetartitis : penimbunan asam urat
C. KELAINAN PADA
OTOT
-
Antrufi otot :kehilangan kemampuan kontraksi
-
Hipertrofi otot :kelebihan otot
-
Distropi otot :kelaianan genetic, otot mengalami penurunan fungsi
-
tetanus :kejang* otot gar* bakteri
-
miastemia :menurunnya imunitas tubuh (lumpuh)
-
kaku leher
-
kram :kejang otot karena kontraksi yang terus-menerus.
BAB IV
MEKANISME PEMBEKUAN
DARAH :
Trombosit pecah mengeluarkan
trombokinase.Trombokinase mengubah protrombin menjadi thrombin dengan bantun
ion kalsium dan vitamin K. thrombin mengubah fibrinogen menjadi benang-benang
fibrin. Benang-benang fibrin akan menutup luka.
SISTEM PEREDARAN
DARAH :
Peredaran darah kecil
:
Jantung- paru* -
jantung (bilikkanan – arteripulmonalis – paruparu – vena pulmonalis –
serambikiri)
Peredaran darah besar
:
PLASMA DARAH :
Fungsi plasma
darah :
·
Mengatur tekanan osmosis darah
·
Mebawa sari sari makanan, sisa metabolisme, hasil sekresi
dan beberapa gas
Kandungan dalam
plasma darah :
KANDUNGAN
|
FUNGSI
|
Air
|
Sebagaipelarut
|
Protein
- albumin
- globulin
- fibrinogen
|
- mepertahankan keseimbangan air
pada darah dan jaringan, mengatur volume darah
- membantu transportasi lemak, vit,
hormone, untuk pertahanan tubuh
- berperan dalam proses penggumpalan
darah
|
Garam* seperti natrium, kalium,
kalsium, magnesium, klorida, dan bikarbonat
|
Menyeimbangkan tekanan osmosis,
mempertahankan PH , fungsi sarafdan otot, serta mengatur permeabilitas
membrane sel
|
Nutrien (glukosa, asam amino, dan asam
lemah)
|
Digunakan oleh sel, makanan cadangan,
atau diuraikan.
|
Hormon
|
Mempengaruhi aktivitas organ yang
dituju
|
Karbondioksida
|
Hasil respirasi sel yg dibawa keparu*
untuk dibuang
|
Sampah nitrogen
|
Hasil metabolism yang akan diekskresikan
ke ginjal.
|
PENGGOLANGAN
DARAH
GOL. DARAH
|
AGLUTINOGEN
|
AGLUTININ
|
A
|
A
|
ANTI-B
|
B
|
B
|
ANTI-A
|
AB
|
AB
|
-
|
O
|
-
|
ANTI-A DAN ANTI-B
|
BAB 5 SISTEM
PENCERNAAN
1.
ZAT-ZAT MAKANAN
§ Karbohidrat
(dicerna di mulut, lambung & usus)
Fungsi :
-
sumber energy,
-
pmbentuk senyawa kimia lain (lemak & protein),
-
penyususn gen dlm inti sel,
-
mnjaga
keseimbangan asam basa,
-
membantu proses buang air besar & penyerapan
kalsium.
§ Protein (dicerna
di lambung n usus halus)
Fungsi :
-
utk
pertumbuhan, perbaikan, pemeliharaan struktur tubuh,
-
sumber energy,
-
mnyeimbangkan cairan dlm tubuh,
-
menyintesis hormone,enzim, antibody, kromosom,
-
sbg buffer,
-
memacu brbagai reaksi kimia & biologis
§ Lemak (dicerna
di usus halus)
Fungsi :
-
Penghasil energy terbesar
-
pelindung
alat* tubuh yg lunak
-
Pelarut vit A,D,E,K
-
Penyusun membrane sel, hormone n vit
-
Bahan penyusun garam empedu, as. Kholat, n hormone
seks
-
Penahan rasa lapar
§ Air
Fungsi :
-
Pelarut brbgai jenis makanan n vit
-
Menjaga tekanan osmotic dlm sel
-
Mengangkut sisa metabolism ke luar tubuh
-
Medium reaksi kimia dlm tubuh
-
Menjaga keseimbangan suhu tubuh
-
Mengangkut makanan ke jar. tubuh
2. SISTEM
PENCERNAAN PADA MANUSIA
Saluran
§ Mulut
1) Gigi : seri
(memotong), taring (mengoyak/merobek), geraham (mengunyah)
2) Lidah
Fungsi :
a) membantu proses menelan
b) Mencampur makana
dlm mulut
c) Mengecap rasa
makanan
d) Membantu
mengatur letak makanan dlm mulut
3) Kelenjar ludah :
kelenjar ludah terbagi atas 3
a) Kelenjar parotis
b) Kelenjar
submandibularis
c) Kelenjar
sublingualis
§ Kerongkongan
§ Lambung
§ Usus halus
§ Usus besar
§ Anus
Kelenjar
§ Kelenjar ludah :
enzim ptyalin/amylase →karbohidrat→glukosa
§ Hati :
-
Menghasilkan empedu
-
Metabolism karbohidrat,lemak, protein
-
Mensekresika obat*n
-
Mensekresikan hormone tiroid
-
Ekskresi bilirubin
-
Sintesis garam* empedu
-
Menyimpan glikogen, vit A,B12,D,E,K,besi n tembaga
-
Fagositosis sel darah merah/putih n bbrp bakteri
§ Lambung
-
Menghasilkan
1) Pepsin : protein
→peptida
2) Rennin :
kaseinogen →kasein
3) Lipase :
trigliserida→
as. Lemak n gliserol
§ Pancreas
-
Menghsilkan getah pancreas yg mengandung
1) Natrium
bikarbonat : menetralkan asam pd isi usus
2) Amylase : karbohidrat→glukosa
3) Lipase :
lemak→as.lemak n gliserol
4) Tripsin &
kemotripsin : memecah protein
5) Peptidase :
peptida→as. Amino
6) Nuclease : RNA
n DNA → nukleotida
§ Usus halus
Menghasilkan enzim
1) Enterokinase :
mengaktifkan tripsin
2) Lactase :
laktosa→glukosa
3) Erepsin : pepton
→ as. Amino
4) Maltase :
maltose →
glukosa
5) Disakarase :
disakarida →
monosakarida
6) Peptidase :
polipeptida →
as.amino
7) Sukrase :
sukrosa→
glukosa n fruktosa
8) Lipase : lemak → gliserol n as.
Lemak
3. SISTEM
PENCERNAAN PADA HEWAN PEMAMAH BIAK
mulut→kerongkongan →
rumen → reticulum → mulut→rumen→retikulum→ omasum → abomasums → usus halus→
usus besar → rectum → anus
4. KELAINAN PADA
SISTEM PENCERNAAN
1.
Gastritis / maag akut, radang mukosa lambung
2. Kostipasi/
sembelit
3. Peankreasitis /
radang pancreas
4. Diare
5. Flatus
BAB 6 SISTEM
PERNAFASAN
1.
SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA
hidung→faring→laring→trakea→bronkus→bronkiolus→alveolus
PERNAFASAN LUAR :
pertukaran gas (o2 n co2) antara udara n darah.
PERNAFASN DALAM :
pertukaran gas dlm jar. Tubuh
Pernafasan dada :
Inspirasi : otot antr tulang
rusuk berkontraksi, tulang rusuk terangkat, volumerongga dada membesar. Tekanan
d,dlm lbh kecil udara d,luar masuk
Ekspirasi : otot antr tulang rusuk
berrelaksasi, tulang rusuk kembali k,posisi semula, volumerongga dada mengecil.
Tekanan d,dlm lbh besar drpd d,luar ,udara d,dlm keluar.
Pernafasan perut
Inspirasi : otot diafragma
berkontraksi, diafragma mendatar, volum rongga dada besar, tknn d,dlm kecil,
udara masuk
Ekspirasi : : otot diafragma
berelaksasi, diafragma melengkung, volum rongga dada kecil, tknn d,dlm besar,
udara keluar.
Vol. tidal : 500 ml
Vol. cad ins : 1500
ml
Vol. cad eks : 1500
ml
Vol sisa/residu :
1000 ml
Kap. Vital : 3500 ml
Vol tot paru2 : 4500
ml
2. SISTEM
PERNAFASAN PADA HEWAN
1) Cacing : kulit
2) Insekta : system
trakea
3) Laba* &
kalajengking : paru* buku
4) Ikan : insang
5) Katak :
kecil-insang, besar- paru*
6) Reptile : paru*
7) Burung : paru*
Saat tdk terbang :
inspirasi = otot tl.rusuk
kontraksi,rongga dada besar,paru* besar, udara masuk ke paru* sbag. K,pundi*
ekspirasi = otot tl.rusuk relaksasi rongga dada kecil,
paru* kecil, udarak, luar dari paru*. Dr pundi udara menuju paru*
saat terbang :
inspirasi : sayap
terangkat,kantong udara d,ketiak besar, kantong udara d,tl. Korakoid terjepit.
Udara masuk.
ekspirasi : sayap turun,
kantong udara ketiak terjepit, kantong udara d,tl korakoid besar, udara keluar
3. KELAINAN PADA
SISTEM PERNAFASAN
- bronchitis/ PERADANGAN BRONKUS
- asfiksi : gangguan dlm pengangkutan o2 k,jar.
- Polip : kelenjar limfa d,hidung bengkak jadi
saluran nafas sempit/tersumbat
- pleuritis : radang slput pleura ada nyeri saat
b,nafas
- asma : penyempitan salurn pernfsan
- TBC : d,sebabkn mycobacterium tuberculosis. Ad
bintik* pddinding alveolus
- pneumonia : radang paru* krn diplococcus
pneumonia
BAB 7 SISTEM
EKSKRESI
1.
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
-
Ginjal
Fungsi : mensekresikan zat sisa (urea, as.
Urat, kreatinin, keratin, n zat lai yg bersifat racun), menjaga tekanan osmosis
dg mengatur ekskresi garam*, mengatur pH plasma n cairan tubuh dg
mengekskresikan urin yg bersifat basa/asam. Sbg hormone menghasilkan yakni
rennin & eritroprotein.
Struktur
-
Korteks (bag luar)
-
medulla (bag dlm)
-
pelvis (ruang kosong)
pd ginjal terdapat 1 juta nefron. Nefron terdiri
dari badan Malpighi (mengandung glomerulus n d,selubungi kapsula bowman )
PROSES PEMBENTUKAN URIN
1.
FILTRASI/penyaringan : d,glomerulus. Hasil berupa
urin primer yg masih berupa darah yg mengandung as. Amino, glukosa, natrium,
kalium n garam*
2. REABSROBSI/
penyerapan kembali zat yg d,perlukan tubuh : d, tubulus proksimal ( glukosa,
as. Amino, ion organic, natrium, air), d, tubulus distal ( air n natrium),
lengkung henle ( air n natrium). Hasil : urin sekunder.
3. AUGMENTASI/
penambahan zat yg tdk d,perlukan tubuh : d, tubulus proksimal ( H+, urea, K+,
keratin, kreatinin,) tub. Distal ( H+ & NH3 ), hasil urin sebaenarnya. Urin
d,bw k, tub. Kolektivus, ureter n kantong kemih. Jk kantong kemih penuh akan
tmbul rsa ingin pipis.
-
HATI
Fungsi : menghasilkan empedu, menyimpan gula
dlm bentuk glikogen, tmpt pembongkaran n pembentukan protein, menawar racun
Struktur :
Terdiri ats 2 lobus kiri n kanan yg saling tindih.
D,lapisi oleh selaput hepatica. Tersusun atas sel* hepatosit yg d,pisahkan oleh
lacuna.
-
KULIT
Fungsi : melindungi tubuh dr gesekan ,sinar
maahari, panas, zat kimia dll, memproduksi keringat & mengkontraksikan
pembuluh darah dlm kulit, pembentukan vit. D,
Struktur :
Epidermis
stratum korneum/kulit pling luar yg dpt trkelupas ,iusidum,granulosum,germinatium
dermis : akar rambut, pembuluh drh saraf, kelenjar
minyak,kelenjar keringat.
Hypodermis : mengandung lemak
-
PARU PARU
Fungsi : menghasilkan CO2 & H2O
Struktur : d,selubungi olh slaput /pleura
2. SISTEM EKSKRESI
PADA HEWAN
1) Planaria : sel
api
2) Cacing tanah :
nefridia
3) Serangga : buluh
Malpighi
4) Ikan :
opistonefros
3. KELAINAN PADA
SISTEM EKSKRESI
-
Batu ginjal : garam mengendp menjadi Kristal pd
saluran kemih
-
Diabetes mellitus : kurangnya produksi insulin jd
darah byk mengandung gula
-
Gagal ginjal : rusak
-
Nefritis : peradangan pd nefron krn bakteri streptococcus
-
Albuminuria : urin mengandung albumin krn rusaknya
alat filtrasi
BAB
8 SISTEM KOORDINASI
1.
SISTEM SARAF
System saraf manusia tersusun dari sel sel saraf
yang disebut neuron
Neuron terdiri dari tiga bagian yakni dendrit ,
badan sel, dan akson.
Dendrit merupakan uluran pendek yang berfungsi
untuk menghartarkan impuls ke badan sel
Akson merupakan uluran panjang yang berfungsi
untuk menghantarkan impuls meninggalkan badan sel.
Berdasarkan jumlah ulurannya, neuron dibagi menjadi
neuron unipolar, neuron bipolar, dan neuron multipolar.
Berdasarkan fungsinya, neuron dikelompokkan
menjadi 3 yaitu neuron sensorik, neuron motoric, dan neuron konektor
Neuron sensorik adalah neuron yang berfungsi
mengantarkan impuls dari reseptor ke saraf pusat
Neuron motoric adalah yang menghantarkan impuls
dari saraf pusat (otaka) ke efektor
Neron konektor adalah neuron yang menghubungkan
neuron sensorik dan motorik
System saraf manusia terdiri dari system saraf
pusat dan system saraf tepi.
System saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum
tulang belakang. Berdasarkan fungsinya, system saraf tepi dibedakan menjadi
saraf somatic dan saraf otonom. Saraf otonom dibedakan menjadi saraf simpatik
dan saraf parasimpatik.
2. SISTEM HORMON
Hormon adalah zat kimia dalam bentuk senyawa
organic yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin
Fungsi hormon : mengatur aktivitas sperti
metabolism, reproduksi, pertumbuhan dan perkembangan
Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin (kelenjar
buntu)
Hormon hanya berpengaruh pada sel jaringan yang
mengandung reseptor spesifik.
Cir ciri hormon : dikelenjar oleh k.bartolin dlm
jmlah yg sngt sedikit, diangkut oleh darah kejaringan, mengadakan interaksi
dengan sel taerget, memiliki pengaruh mengaktifkan enzim tertentu.
3. ALAT INDRA
Indera adalah bagian tubuh yang mampu menerima
rangsangan tertentu
Fungsi alat indera adalah menerima berbagai
rangsangan dari lingkungan disekitarnya.
BAB
9 SISTEM REPRODUKSI
1.
ALAT REPRODUKSI
Alat reproduksi
pria
·
Alat reproduksi luar
o
Penis : alat koitus, terdiri atas 3 bag, 2 bag.
Atas terdiri dr spons korpus kavernosa, 1 bag bwh terdiri atas spons korpus
spongiusum. Terdapat byk pembuluh darah & ujung2 saraf perasa.
o
Skrotum : kantong pelindung testis. ada 2 bagian
kanan & kiri terdiri atas jaringan ikat, oto polos (dpt mengkerut &
mengendur), otot lurik (menjaga kestabilan suhu d,sekitar testis utk pmbentukan
sperma)
·
Alat reproduksi dalam
o
Saluran kelamin
§ Epididimis :
tempat penyimpanan sperma sementara
§ Vas deferens :
saluran yg dilaluai sperma dr epididimis ke vesikula seminalis.
§ Saluran
ejakulasi : saluran penghub. Vesikula seminalis dg uretra utk mengeluarkan
sperma ke uretra.
§ Uretra : saluran
terakhir, sbg saluran kelamin dr vesikula seminalis & salran urin dari
kantong kemih
o
Kelenjar kelamin
§ Vesikula
seminalis : menghsilkan cairan sbg sumber energy n memudahkan gerakan sperma
serta menormalkan keasaman pd repro wanita saat koitus.
§ Kelenjar prostat
: mmberikan suasana basa pd cairan sperma, mnghsilkan cairan yg mengandung
kolesterol, garam n fosfolipid
§ Kelenjar cowper
: menghasilkan cairan yg bersifat basa n berhub, lngsung dg uretra.
Alat
reproduksi wanita
· Alat reproduksi
luar
o
Vulva
o
Labium
o
Mons pubis
· Alat reproduksi
dalam
o
Saluran kelamin
§ Vagina : alat
koitus
§ Uterus : tempat
perkembangan & pertumbuhan Ovum
§ Tuba
fallopi/oviduk : tempat pertemuan sperma dengan ovum (fertilisasi)
o
Ovarium : ada sepasang, kiri & kanan. Tempat
pembentukan ovum
2. PROSES
PEMBENTUKAN GAMET
Spermatogenesis : pembentukan
sperma yang terjadi di testis tepatnya di tubulus seminiferus dengan bantuan
hormone testosterone, LH, FSH.
Sel awal yakni spermatogonium yg bersifat diploid
/ mengandung 23 kromosom berpasangan memmbelah scr mitosis beberapa kali
menghasilkan spermatosit primer yg masih bersifat diploid. Spermatosit primer
membelah lagi scr meiosis 1 menghasilkan 2 spermatosit sekunder yg bersifat
haploid/mengandung 23 kromosom tdk berpasangan. Lalu, spermatosit sekunder
membelah lagi scr meiosis 2 menghasilkan 4 spermatid yitu calon sperma yg blm
sempurna. Spermatid tadi berdeferensiasi menjadi sperma fungsional yg ada
kepala, badan, ekor.
Oogenesis : pembentukan
ovum yang terjadi di ovarium, dipengaruhi hormone estrogen, progesterone, LH,
FSH, oogoniom bersifat diploid/ 46
kromosom membelah scr mitosis menghslkn oosit primer masih diploid. Lalu oosit
primer membelah scr meiosis 1 tapi blm sempurna. Pembelahan beristirahat smpe
puber lalu dilanjutkan yg menghasilkan 1 oosit sekunder & badan polar I.
Lalu oosit sekunder membelah scr meiosis 2 mnghslkn 1 ovum n 1 badan polar II,
sdgkan badan polar I membelah jg scr meiosis menjdi 2 badan polar II.
3. SIKLUS
MENSTRUASI
1.Fase
menstruasi
: pada masa ini korpus luteum berubah menjadi korpus albikan, sehingga produksi
hormone estrogen & progesterone menurun. Menurunnya kadar hormone tersebut
mengebabkan ovum jatuh ke dinding endometrium yang kaya akan pembuluh darah
sehingga sobek dan mengeluarkan darah. Lalu, ovum bersama luruhan dinding
endometrium keluar bersama darah melalui vagina. Fase ini terjadi ±
5-7 hari & mengeluarkan ± 50 ml darah
2. Fare
pra-ovulasi
: pada fase ini hipotalamus menghasilkan hormone gonadotropin yang merangsang
kelenjar hipofisis untuk memproduksi FSH. FSH inilah yang merangsang
pembentukan folikel untuk membungkus oosit primer sampai oosit matang menjadi
oosit sekunder & folikelnya menjadi folikel de graaf. Folikel de graaf
menghasilkan hormone estrogen yg kemudian merangsang pembentukan dinding
endometrium & merangsang serviks untuk menghasilkan cairan yang basa agar
sperma dapat hidup
3. Fase ovulasi : pada fase ini
hormone estrogen meningkat sehingga produksi FSH menurun. Hormone estrogen
merangsang pembentukan LH. LH inilah yang merangsang oosit sekunder untuk
keluar dari folikel de graaf.
4. Fase pasca
ovulasi
: pada fase ini folikel de graaf yg sudah kosong mengkerut menjadi korpus
luteum. Korpus luteum masih memproduksi hormone estrogen &
progesterone tapi tidak sebanyak folikel
de graaf. Adanya hormone tsb merangsang pembentukan dinding endometrium &
sekresi kelenjar susu. Untuk persiapan
jika terjadi pembuahan & kehamilan. Jika tidak terjadi pembuahan maka
korpus luteum akan menjadi korpus albikan & akan kembali ke fase
menstruasi.
4. PEMBUAHAN : proses
peleburan antara spermatozoa dg ovum yg terjadi d,tuba fallopi &
menghasilkan zigot yg akan membelah jd embrio
Di oviduk sperma menembus sel granulose di
sisi luar oosit sekunder yakni korona
radiate,zona pleusida. Stlh berhasil sperma menghasilkan hialurodinase,
akrosin, antifertilizin n ovum menghasilkan fertiizin. Setelah sperma masuk
ovum akan menghasilkan enzim sehingga sperma lain tidak bisa masuk. Lalu inti /
kepala sperma membesar & ekor bergenerasi.
Ovum & sperma melebur dg
menghasilkan zigot.
5. KEHAMILAN
Zigot akan ditanam pada dinding endometrium.
Lalu zigot akan membelah2 menjadi morula→blastula→gastrula→ bayi
6. KELAINAN PADA
SISTEM REPRODUKSI
-
Pd laki*
-
Hipogonadisme
-
Kriptorkidisme
-
Uretritis
-
Prostatitis
-
Epididimitis
-
Orkitis
-
Impotensi
-
Hipertonik prostat
-
Pd wanita
1.
Kanker Genitalia
2. Endometriosis
3. Infeksi vagina
4. Vulvovaginitis :
radang vulva,sering keputihan
5. Gonorea :
Infeksi pd selaput lender yg d,sebabkan neissheria gonorrhoea
6. Infertilitas/
mandul
7. Non-Gonococcal
Urethritis (NGU)
8. Herpes Genitalis
9. Sindrom
pramenstrual
10. Sifilis/raja
singa : d,sebabkan bakteri treponema pallidum
BAB
10 IMUNITAS
System imun tersusun dari sel2 Dan jaringan yang
membentuk system kekebalan tubuh.
Fungsi system imun : 1)penangkal benda asing yang
masuk kedalah tubuh. 2)untuk keseimbangan fungsi tubuh terutama menjaga
keseimbangan komponen tubuh yang telah tua. 3) sebagai pendeteksi adanya sel2
abnormal, termutasi, atau ganas, serta menghancurkannya.
System pertahanan tubuh dibedakan atas 2, yakni
pertahanan tubuh alami dan pertahanan tubuh oleh sel darah putih.
Terdapat empat mekanisme penolakan dalam
pertahanan tubuh alami yankni pertahanan fisik, mekanik, kimia, dan biologis.
- pertahanan fisik : (contoh) air mata,
sebum(minyak), mucus
- pertahanan mekanik : (contoh) rambut hidung dan
slia pada trakea yang menyaring udara.
- pertahanan kimia : (contoh) air mata, saliva,
keringat
- pertahanan biologis: (contoh) bakteri tidak
berbahaya pada kulit dan vagina.
Pada pertahanan dengan sel darah putih, sel adalah
putih terlibat adalah : neutrophil, eosinophil, basophil, monosit, dan
limposit.
Neutrophil berfungsi untuk fagositosis
Eosinophil berperan dalam alergi
Basophil dapat melepaskan senyawa histamine yang
menyebabkan inflamasi
Monosit akan berkembang menjagi makrofag untuk
fagositosis
Limfosit terdiri atas 2, yakni limfosit T
(berperan dalam imunitas yang diperantarai sel) dan limfosit B (berperan dalam
imunitas yang diperantarai antibody)
Respon imun adalah suatu cara yang dilakukan tubuh
untuk memberi respon terhadap masuknya pathogen atau antigen tertentu ke dalam
tubuh.
Respon imun dibedakan atas repon imun spesifik dan
respon imun non-spesifik.
Respon imun non spesifik timbul terhadap jaringan
yang mengalami kerusakan, bukan terhadap penyebab kerusakan itu sendiri. Respon
imun non-spesifik adalah berupa inflamasi dan fagositosis.
Inflamasi terjadi akibat adanya pelepasan
histamine yang menyebabkan pelebaran pembuluh darah dan peningkatan kecepatan
aliran darah.
Fagositosis dilakukan oleh sel darah putih
neutrophil dan monosit. Sel darah putih akan menelan pathogen lalu membawanya
kevakuola dan kemudian dicerna dengan enzim litik.
Respon imun spesifik timbul akibat adanya limfosit
T (diperantarai sel) dan limfosit B(diperantarai antibody)
Respon imun yang diperantarai antibody tidak
melibatkan sel, akan tetapi hanya melibatkan senyawa yg disebut antibody.
Antibodi dihasilkan oleh limfosit B dan
teraktivasi bila mengenali antigen yang terdapat pada permukaan sel pathogen ,
dengan bantuan limfosit T.
Terdapat 3 jenis limfosit B : 1) sel B plasma
(mensekresikan antibody ke dalam system sirkulasi tubuh). 2) sel B memori
(tidak memproduksi antibody ,tetapi deprogram untuk mengingat suatu antigen
spesifik yg akan merespon cepat apbila ada infeksi kedua). 3)sel B pembelah
(berfungsi untuk menghasilkan lebih banyak sel2 limfosit B)
Respon imun yang diperantarai sel merupakan respon
imun yang melibatkan sel sel yang menyerang langsung organisme asing
Sel yang terlibat dalam respon imun yang
diperantarai sel adalah limfosit T, yang ketika teraktivasi akan mematikan
beberapa organisme.
Sel T terbagi atas 3, yaitu 1) sel T pembantu
(membnatu menstimulasi sel B untuk membelah dan memproduksi antibody,
mengativasi 2 sel T lainnya, dan mengativasi sel makrofag) . 2) sel T pembunuh
(membunuh pathogen secara langsung). 3)sel T supresor (menurunkan dan
menghentikan respon imun)
Kekebalan tubuh terbagi atas kekebalan tubuh aktif
dan kekebalan tubuh pasif.
Kekebalan tubuh aktif alami adalah kekebalan tubuh
yang dihasilkan karena limfosit teraktivasi oleh antigen pada permukaan
pathogen.
Kekebalan tubuh aktif buatan dihasilkan melalui
penyuntikan antigen ke dalam tubuh (vaksinasi)
Kekebalan tubub pasif timbul ketika seseorang
menjadi kebal untuk sementara terhadap antigen, karena menerima antibody dari
orang lain
Kekebalan tubuh pasif alami timbul ketika antibody
diberikan oleh ibu melalui ASI
Kekebalan tubuh pasif buatan timbul ketika antibody
yang diekstrak dari suatu individu disuntikkan ketubuh orang lain sebagai
serum.
Vaksinasi adalah pemberian vaksin yang dimasukkan
ke dalam tubuh. Vaksin adalah suatu antigen yang disuntikkan dan diberikan
secara oral. Dan menyebabkan perkembangan kekebalan tubuh aktif dari individu
yang diberi vaksin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar